Blogger Widgets

Minggu, 01 September 2013

“ASHILLA!” #11 *Ending

“ASHILLA!” #11 *Ending


Shill….”

“iya kak?”. Shilla mulai gugup dan melirik ke arah sahabatnya.


em… “. Ucapan Alvin menggantung, membuat Shilla semakin deg-degan gak karuan.



di deket rumah lo ada pedagang es buah ya? Tolong bilangin Nyokap gue pesen yang banyak buat Arisan..

Gubrak! Shilla langsung melengo. Begitupun Ify dan Sivia. ; gila.. Kirain mau ngomong yang penting!


Halo Shill?”

“eh eh.. Iya kak?”

bisa kan?

“iya.. Iya bisa” Shilla langsung memutus sambungan.

Ia menarik nafas panjang.


“Huahahaha…….” tawa ify dan Sivia meledak dengan puas.


“gila tuh kak Alvin” cibir Sivia.

“iya memang. Aneh banget!”  jawab Shilla.


**

Shilla mengacak-ngacak(?) rambutnya yang basah menggunakan handuknya.
Ia baru selesai mandi sore. Eh, buka mandi sore, soalnya itu udah malem.

Tiba-tiba handphone'nya berbunyi, menandakan ada panggilan masuk.

“Halo..”

“Halo Shill” jawab seseorang di sebrang.

“ada apa lagi kak Alvin?” tanya Shilla pada si penelpon. Alvin. Ia takut kejadian seperti tadi siang.

“em… Gue mau….. Tanya sesuatu sama lo”. Shilla terdiam menunggu kalimat berikutnya.


“lo udah baca puisi gue kan? Lo udah ngerti maksud puisi itu?”.
Shilla kembali dagdigdug.
“udah kak” jawab Shilla sedikit gemetar.


“and then…. what Your answer?”.


Shilla menarik nafas panjang. “Can you give me a time?”

alvin terdengar mendesah.

“OK. I'll wait for you”

Shilla tersenyum senang.
Dan telfon terputus..


“Shilla… Sebenernya, lo tuh suka sama siapa sih?” Shilla berteriak frustasi.


Selang beberapa menit. Handphone Shilla kembali berdering.
Kali ini sebuah pesan singkat yang masuk.


1 message
from : Rio Keren
19.06

udah tidur belom?
Keluar yuk. Gue didepan.


Shilla langsung terbelalak.
Ia membuka gorden kamarnya.

Terlihat Rio yang sedang berdiri di depan gerbang rumahnya.

Shilla segera bergegas keluar kamar dan menuruni anak tangga dengan cepat. Lalu keluar untuk menemui Rio.


“kak Rio. Tumben. Ada perlu apa kesini?” tanya Shilla saat sudah di depan.
Rio tersenyum tipis.

“boleh gak gue nyulik lo sebentar?” pinta Rio tanpa memperdulikan pertanyaan Shilla.
Shilla menaikan sebelah alisnya.

“kok nyulik sih kak? Kak Rio ganti profesi jadi penculik ya?” tanya SHilla polos.

Rio langsung melengos. “maksud gue, gue pengen ngajak lo keluar”

“ohehe.. tunggu bentar kak” Shilla masuk kedalam rumah untuk mengambil jacket'nya.


***

“kita mau ngapain sih?” tanya Shilla heran saat melihat tempat yang Rio tunjukkan.

“turun dulu” ujar Rio sambil melepas helm'nya.
Shilla pun menurut.


“kak….”

“hem…”

“ngapain kesini?”.

“ngajak lo makan bakso.” jawab Rio.

Shilla menghentikan langkahnya dan langsung menganga. “makan bakso?”.

Rio mengangguk.

“kenapa? Gak suka ya?” Rio terdengar menyesal.

“eh…. Eh enggak kok kak. Suka. Suka banget malah. Lo tau kan kalo gue suka banget bakso.” Shilla langsung nyerocos.

Rio tertawa kecil. “haha… Yaudah.. Ayok” ajaknya.

‘sumpah demi apa malem-malem gini gue makan bakso. Berlemak dan berkalori. Huee…. Bisa bisa gue ndut ntar. Fans-fans gue? Pasti kecewa berat! Reputasi gue jadi cewek Kece? Turun dong 0,25%. Aahh.. Gak mau!!!’ gerutu Shilla dalam hati. Ia melihat tubuhnya. Dan bergidik ngeri kalo beneran dia jadi gendut.

“kenapa Shill?” Rio menaikan sebelah alisnya.

“eh eng.. Enggak kok kak.” elak Shilla.

Setelah sampai di kedai(?) tempat menjual bakso di pinggir jalan tersebut, Shilla dan Rio duduk di bangku kedai bakso itu.


“bang.. Bakso'nya dua mangkok ya” ucap Rio ke si abang penjual bakso tersebut.
Si abang bakso menaikan jempolnya.



“Shill….”

“hem..” Shilla hanya berdehem.
Ia masih memikirkan gimana nasib tubuhnya nanti. (?)


"lo gak suka tempat ini ya?” sesal Rio.
“…………..”

“Shill…. Sebenernya lo udah punya cowok belom sih?” tanya Rio. Shilla masih terdiam.
“Shill…”


“eh iya kak, ada apa?” Shilla terkejut.

“enggak kok. Gak ada apa-apa” jawab Rio sambil memalingkan wajahnya.

Shilla menatap Rio. ;kak Rio tadi ngomong apa ya?


“bakso'nya keburu dingin tuh” Rio membuyarkan lamunan Shilla.

“ehehe… Iya kak” Shilla malah cengengesan.

‘ini bakso nge-ganggu aja deh. Gue kan lagi liatin Rio yang super manis’ batin Shilla.


“Eh.. Ini apa ya?” Shilla menghentikan makannya. Ia melihat ada sesuatu dalam baksonya saat ia sedang memotongnya.

Rio menatap Shilla sebentar.

“sedotan?” Shilla melihat sedotan yang ada di dalam baksonya itu.


Hai Ashilla Cantik

Shilla mengrenyitkan dahinya saat membaca kertas dalam sedotan itu.

“WAW! Bakso yang unik” ucap Shilla. Rio tersenyum mendengarnya.


Shilla memotong bakso lainnya.
Ada sedotan berisi kertas lagi.


Hai Ashilla.
Would you be my GirlFriend?

Shilla langsung tercengang saat membacanya.


‘What? Segitu cantikah gue? Sampe bakso aja naksir gue?’ batin Shilla.

Ia memotong lagi baksonya. BINGO!

Kali ini bacaannya seperti ini.

Gue tau cara gue aneh dan gak sopan.
Tapi gue serius.
Lo mau gak jadi pacar gue?

Rio


Shilla langsung memalingkan wajahnya pada Rio.

Rio menyimpan sendok dan garpu'nya. “itu dari gue.” ucapnya sambil menatap Shilla dan memberikan senyuman.

‘gue yakin.. Jantung gue pasti lagi Aerobik nih. Gilaa…. Tatapan sama senyuman Rio bikin gue meleleh banget kayak ice cream.’ batin Shilla malah terkagum-kagum.


“lo mau gak jadi pacar gue?”


‘DEG’

jantung Shilla semakin degdegan. Bukan! Bukan karena tatapan atau senyuman Rio lagi.
Tapi.. Kali ini karena ucapannya.

“gu…. Gue…" ucap Shilla terbata-bata. Ia menarik nafasnya.


“Can you give me a time?” pinta Shilla. Ucapan sama seperti yang ia berikan pada Alvin.

Rio memalingkan wajahnya sebentar.


“Yes! I'm definitely waiting for you” jawab Rio sambil menyisipkan senyumannya.

“Thanks”

***
Shilla menatap dirinya di cermin yang Tubuhnya terbalut seragam putih abu-abu.
Ia menatap dengan lekat.

“Shill…. Ternyata lo emang Cantik ya” ucapnya.

“bukannya gue kePeDe'an. Tapi pantesan aja banyak yang ngejar gue. Termasuk…..”
ucapan Shilla terhenti.

“ternyata punya wajah cantik itu gak selamanya menyenangkan ya. Emang sih gue seneng banyak yang suka sama gue. Tapi, gue bingung harus pilih siapa.”
shilla berbicara pada bayangannya sendiri di cermin.

Shilla menarik nafas dan menghelanya.

“gue harus yakin sama pilihan hati gue" Shilla tersenyum bangga.

“gue yakin. Dia yang terbaik buat gue”

Ia kembali menatap tubuhnya di cermin.

“Shilla…. Lo cantik banget….. Gue naksir sama lo…….” teriak Shilla histeris.

Ia mengambil sisir yang berkepala(?) seperti mic.
Lalu ia bernyanyi dan berjingkrak+jingkrak ria.

Tokecang tokecang bala gendir tosblong. Angeun kacang.. lalala”


***

“Hai semuaaa…..” sapa Pricilla yang langsung mengagetkan Shilla Ify Sivia.

“ebiasa aja dong! Seneng sih seneng. Jantung gue udah mau loncat” ucap Shilla

Pricilla malah langsung duduk di sebelah Sivia sambil nyengir-nyengir gaje.

Sivia langsung bergidik ngeri. “lo kenapa sih Priss? Ngeri gue liat lo cengir-cengir begitu”

Ify dan Shilla mengangguk.

“gue lagi bahagiiaaaa….. Baget” Pricill merentangkan tangannya sehingga mengenai wajah Sivia.

“ebuset! Biasa aja dong” keluh Via.

“kenapa sih emang?” Ify mulai penasaran.

“kemaren gue-----“


“selamat pagi anak-anak" guru Fisika tiba-tiba masuk. SIPS langsung bergegas duduk.

Pricilla mau ngomong aja kepotong.

***
Sepanjang pelajaran ke 2 Iyel tidak memperhatikan dengan fokus.
Ia menatap keluar jendela setiap saat.

“Bel’nya kapan bunyi sih?” gumamnya sambil mencuri-curi pandang ke luar.

Rio yang berada di sebelahnya langsung menoleh ke arahnya. “kenapa sih Yel??”

iyel langsung tersadar dan menggeleng keras.

Tiba-tiba bel istirahat berbunyi dengan nyaring.

Iel segera menutup bukunya dan bergegas untuk keluar.
Tapi Rio menahannya.

“tunggu gue bro" ucapnya.
Iel berdecak pelan.

“gak bisa Yo. Gue lagi ada urusan” jawabnya dan langsung ngacir keluar dengan berlari.
Cakka dan Alvin sama-sama bertanya. -Iyel-Kenapa?-


Rio menaikan bahunya.


***

berbeda dengan 4 cewek ini.

Saat Istirahat, mereka lebih memilih untuk di dalam kelas.

Bukan! Bukan untuk belajar.

Tapi ngerumpi.

“eh eh mau tau gak ceritanya?” tanya Pricill kegirangan sambil memutar badannya ke belakang menghadap Ify dan Shilla.

Shilla, Ify dan Sivia langsung memasang duduk yang nyaman.

“apa apa?”

“huaa gue seneng banget….”

“cerita cerita” shilla mengguncangkan lengan Pricilla.

“tapi, gue mau minta maaf dulu sama lo Shill” ucapnya.

Shilla, Ify maupun Sivia sama-sama mengernyitkan dahi.
Lalu Shilla mengangguk saja.


“CAKKA NEMBAK GUUUEEE……!!!!” teriak Pricilla histeris sambil jingkrak-jingkrak diatas meja. Untung saja kelas udah sepi pada ke kantin.

Tak ada ekspresi dari ke-3 sahabatnya.
Pricill terlihat kecewa.

Sedetik kemudian…

“WHAT?? Cakka nembak LO?” Shilla, Ify, Sivia histeris.
“sumpah lo?” Pricilla mengangguk.

“edanss… Si Cakka gampang banget Move On nya” Sivia geleng-geleng kepala.

“terus, lo udah jadian sama dia?” tanya Ify. Pricilla mengangguk malu.

“huaaa selamat ya Pricilla chubby chubby ku…” Shilla langsung memeluk Pricilla dan diikuti Ify dan Sivia.

Orang-orang yang melawati kelas mereka bergidik ngeri melihatnya.

Bukan terlihat seperti ‘Persahabatan’ , tapi lebih terlihat seperti orang ‘Pacaran’.

Acara peluk-pelukan pun Usai.

“berarti yang Jomblo tinggal kita bertiga dong..” Sivia menundukkan kepalanya.

“jangan sedih Sist. Kan ada gue” Shilla menepuk pundak Sivia sambil memainkan alisnya.

“oiya. Kak Alvin gimana Shill?” tanya Ify mengalihkan topik.
Raut wajah Shilla seketika berubah.

“gue bingung Fy. Semalem Alvin telfon gue. Dan gue bilang……. Tolong kasih gue waktu…” Shilla menarik nafas sebelum meneruskan kalimatnya.

“dan setelah itu…. Kak Rio yang nembak gue..”

“WHAT??” Ify, Sivia, Pricilla sama-sama melongo.

“tapi… Sekarang gue udah tau kok. Siapa cowok yang bener-bener gue...  Cinta.” Ucap Shilla.
IPS(?) hanya mengangguk-angguk.

“semoga itu pilihan yang terbaik buat lo” Pricilla menepuk pundak Shilla. Shilla hanya membalasnya dengan senyuman.

“berarti.. Yang belom nembak lo tinggal kak Iel ya?” tanya Ify.

Shilla mengangguk. ‘sebenernya itu yang gue tunggu’ batinnya.
“Hai semuaaaa...”
sebuah suara menggema di sekolah itu.
Walapun tidak terdengar ke semua penjuru, tapi itu terdengar ke kelas SIPS.

SIPS yang mendengarnya langsung terdiam.


“siapa tuh?” gumam Ify.


“hai.. Gue Gabriel Stevent. Kalian pasti udah kenal sama gue kan? Jelaslah.. Gue kan ganteng dan eksis itu. hehe…”

mereka langsung melengos mendengar suara itu. Apalagi dengan narsisnya.

“bukan maksud gue ganggu kalian. Gue berdiri di lapangan ini karena gue pengen ungkapin perasaan gue sama seseorang yang selama ini ternyata udah mengisi hati gue. Dia….”
ucapan Gabriel menggantung.

“adik kelas baru, yang ternyata udah ngerebut hati gue..” Iel menarik nafasnya.
“ASHILLA ZAHRANTIARA”


“HAH???" Shilla langsung melengo, begitupun Ify,Sivia,Pricilla.

Bukan hanya mereka yang kaget. Cakka,Rio,Alvin pun ikut-ikutan kaget.

Cakka yang sedang makan langsung mengangap sampai mie yang sedang ia seruput(?) terlalaikan.

Alvin yang sedang minum langsung menyemburkan minumnya hingga terkena Rio.

Rio tetap cengo walaupun kena semburan Alvin.

Dengan langkah cepat, mereka bertiga langsung berlari untuk menemui sahabatnya yang -sepertinya- sudah gila itu.

**

Shilla,Ify,Sivia dan Pricilla terdiam saat melihat Gabriel sudah siap dengan gitar di tangannya.

Gabriel tersenyum ke arah mereka. Lebih tepatnya ke arah Shilla.

CRAG (-) Gabriel malah geleng-geleng kepala.


Gabriel mulai memetik gitarnya. Dan melantunkan sebuah lagu.


Awalnya ku tak mengerti apa yang sedang kurasakan
Segalanya berubah dan rasa rindu itu pun ada
Sejak kau hadir di setiap malam di tidurku
Aku tahu sesuatu sedang terjadi padamu
Sudah sekian lama kualami pedih putus cinta
Dan mulai terbiasa hidup sendiri tanpa asmara
Dan hadirmu membawa cinta sembuhkan lukaku
Kau berbeda dari yang ku kira
Reff:
Aku jatuh cinta kepada dirinya
Sunguh-sungguh cinta oh apa adanya
Tak pernah ku ragu namun tetap selalu menunggu
Sungguh aku jatuh cinta kepadanya
Coba-coba dengarkan apa yang ingin aku katakan
Yang selama ini sungguh telah lama terpendam
Aku tak percaya membuatku tak berdaya
Tuk ungkapkan apa yang ku rasa
Back to Reff:
Kadang aku cemburu, kadang aku gelisah
Seringnya ku tak tentu lalui hariku
Tak dapat ku pungkiri hatiku yang terdalam
Betapa aku jatuh cinta kepadanya

(Roullete - Aku Jatuh Cinta)

Gabriel menghentikan lagunya, dan menyimpan gitarnya ke tempat semula.
Ia berdiri dan –sedikit- membereskan bajunya.

Ia melangkahkan kakinya. Kini, semua mata tertuju padanya.
Ia menghampiri seorang wanita. Siapa lagi kalau bukan Shilla.

Saat Gabriel sudah berada di depan Shilla, Ify dkk merenggangkan jarak mereka untuk Gabriel.

Gabriel meraih kedua tangan Shilla.
Tak ada satupun yang mengeluarkan suara.
Rio dan Alvin yang seharusnya cemburu atau marah malah melihat itu dengan senyuman.

Gabriel menarik nafasnya panjang untuk mengurangi rasa gugup dalam dirinya.
Shilla malah mematung.

‘tolong dong siapapun ambilin gue sofa, kursi, atau tempat tidur sekalian. Gue pengen pingsaaaan... Jantung gue lagi childleader nih’  jerit Shilla dalam hatinya.


“Would you be My Girlfriend Ashilla?”

Shilla benar-benar serasa ingin pingsan saja!
Shilla menoleh pada sahabat-sahabatnya.

Mereka hanya tersenyum mendukung. Dan itu malah membuat Shilla semakin gugup.

Shilla kembali melirik ke arah Gabriel. Ia tak berani menatap Gabriel, bisa-bisa dia bukan pingsan melainkan koma sebulan!

Shilla melepaskan tangannya dari genggaman Gabriel.
Gabriel terlihat bingung.
Shilla menggigit bibir bawahnya.

Cakka,Rio dan Alvin menghampiri mereka.
Alvin menepuk pundak kanan Gabriel dan melirik kea rah Shilla.

   (Alvin)
Kau.. Memang… Cantik…
Resiko orang Cantik
     (Rio)
disukai banyak lelaki.
Bukan sa..lah ku…
     (Alvin Rio Cakka)
Sebelum janur melengkung
kau masih bebas untuk memilih…

Cakka Rio Alvin bernyanyi bersama.
Seperti memberikan kebebasan Shilla untuk memilih siapa.

Shilla memberanikan diri menatap mereka. Dia mulai mencoba untuk berkata sesuatu.
Sebelumnya Shilla menatap Rio dan Alvin secara bergantian.
Yang ditatap hanya tersenyum dan mengangguk.


“I…. Would your Girlfriend….” Shilla menggantung kata-katanya.
Dan membuat semua penasaran.

Rio, Alvin atau Gabriel yang dipilihnya?


“Gabriel….”

Senyum mengembang di bibir CRA dan SIP.

sorak-sorak mulai terdengar dari beberapa anak.

“are you serious Ashilla?” Gabriel menganga tak percaya.

Shilla mengangguk malu. “yes! sure. I would your Girlfrien Gabriel” jawabnya.

Gabriel kegirangan dan langsung memeluk Shilla didepan banyak orang.

“ciyeeee…….” sorak semua anak.
Shilla dan Gabriel hanya tersenyum menanggapinya.


Hari itu adalah hari yang spesial untuk Shilla.
24-03-2011.
Shilla telah menetapkan hatinya untuk siapa.
Dan dia memilih... Gabriel.


**

“okedeh…. Cukup tau gue. Mentang-mentang udah punya pacar” ucap Rio sambil melipat kedua tangannya didepan dada. Dan di angguki oleh Alvin.
Gabriel dan Cakka malah cengengesan.
Gabriel dan Cakka menaiki motor mereka dan diikuti oleh kekasih mereka masing-masing.

“gue mau jalan sama Shilla. Lo berdua mau ikut?” tanya Gabriel yang langsung mendapat gelengan kepala dari Rio dan Alvin.

“jadi obat nyamuk gue” jawab Alvin sambil manyun.

Shilla terkekeh melihatnya. “bukan kak. Tapi jadi obat sakit perut” ledeknya.

“gue juga mau jalan dong sama Pricilla. Iya gak?” Cakka melirik ke belakang tempat Pricilla duduk.
Pricill mengangguk mantap.

“kita kan mau double date” kata Gabriel dan Cakka.


“byeeee….” Gabriel dan Cakka langsung melesat meninggalkan Rio dan Alvin yang cengo di parkiran.


“kak Alvin sama kak Rio kok belom pulang?" tanya Sivia yang tiba-tiba datang dengan Ify dibelakangnya.
Rio dan Alvin saling berpandangan.
Mereka tersenyum jail.
Sedangkan Ify dan Sivia malah mengerutkan dahi mereka, kebingungan.

“ikut yok…” Rio tiba-tiba menarik Ify dan menyuruhnya duduk di motornya.

“eh.. Eh kak.. mau kemana?” Ify sedikit meronta. Tapi Rio tidak memperdulikannya.

“ikut gue yuk” Alvin menarik tangan Sivia.

Sivia meronta. “gak mau…. Jangan culik gue! Daging gue gak enak!”. Sivia berteriak gaje tapi Alvin tak memperdulikannya.


Rio dan Alvin melesat meninggalkan sekolah dengan Ify dan Sivia.
Dan ngebut untuk menyusul Gabriel dan Cakka.


**

THE END


Akhirnya… selesai juga ya, cerita ini :’)

Pengen ada ASHILLA season 2? Yuk! Rame-rame bom mention ke @murfinurh_

Hihihi...

0 komentar:

Posting Komentar

 
PiscesLeo? Blogger Template by Ipietoon Blogger Template