Blogger Widgets

Selasa, 13 Agustus 2013

“ASHILLA!” #Part 2

wah itu siapa ya? Gila cakep bener, batin Shilla kagum melihat sosok laki-laki yang lewat didepan kelasnya dengan wajah yang tampan jelita #pletak!

“Riko... Riko... Dasar kamu.” ucap bu Winda
“Shilla.. Shill" ucap bu Winda membuyarkan lamunan Shilla
“eh iya bu ada apa?” sahut Shilla terkejut.

“hem.. Shilla, kamu duduk yaa di sebelah...” lanjut bu Winda sambil mencari bangku yang kosong.
“di sebelah Ify aja bu.” ucap Shilla sambil tersenyum
“oh, yasudah silahkan.”  jawab bu Winda.

**

bel istirahat-pun berbunyi semua siswa/i berhamburan keluar kelas untuk menemui surga terindah mereka setelah bosan belajar. Kantin.
Tapi tidak dengan murid-murid kelas X-B, mereka lebih memilih untuk berdiam dikelas untuk sekedar mengenal lebih dekat seorang murid baru tadi, Shilla.
“hai... Shill, kenalin gue Septian.” ucap salah seorang anak laki-laki
“gue Riko, yang tadi minta nomor lo itu lhoo..” sahut Riko sambil menaik turunkan alisnya.
“hehe.. Gue Shilla.” Jawab Shilla cengengesan
“Eh, Kawan-kawan.. Sorry ya bukannya gue mau ganggu, tapi Shilla lagi laper, jadi dia mau ke kantik dulu. Ayo Shill.” Sahut Ify tiba-tiba, dan langsung menarik pergelangan tangan Shilla keluar kelas.
yeaah.. Ify ngertiin gue banget, batin Shilla sambil cengengesan gak jelas.
Shilla, Ify, Sivia, dan Pricilla-pun pergi ke kantin

**
sesampainya di kantin, mereka berempat sibuk mencari tempat yang pas dan enak.
“kita duduk dimana ya?” tanya Sivia sambil tengok kanan kiri, depan belakang, atas bawah.”
“disana aja!” jawab Ify sambil menunjuk kesebuah tepat duduk yang kosong
                                
“Via, biasa yah…” ucap Ify sambil menaik turunkan alisnya.
“gue juga yah Vi…” sahut Pricilla sambil ikut-ikutan gaya Ify.
“ah kebiasaan lo!” jawab Sivia sambil manyun.
“Shill, lo mau pesen apa? Biar gue sekalian gue yang pesenin.”  Tawar Sivia ramah.
“em.. Gue ikut aja deh.” jawab Shilla
“lho kenapa, Shill? Enakan juga tinggal diem dan makan. Biar Via aja yang pesenin haha…” ucap Ify diselangi tawanya.
“kurang asem lo, Fy!” sahut Sivia, jengkel.
“yaudah ayok Shill” ajak Sivia.


“Via, yakin lo beli makanan sebanyak itu?" tanya Shilla sesudah memesan makanan.
“hehe.. Yakin dong. Yaudah yuk, Ify sama Pricilla udah nunggu tuh” ajak Sivia
“eh tapi Shill, bisa tolong bawain sebagian gak? Hehe” tanya Sivia cengengesan
“yaudah sini” jawab Shilla sambil mengambil beberapa makanan

dan…

‘BRUUUKKK’

“Aaaa!!” pekik Shilla kaget dan langsung melirik kearah bajunya
“Woi! Sinting ya lo? Kalo jalan liat-liat dong! Main nabrak orang aja, liat tuh makanan gue tumpah, dan kena baju gue. Gak mau tau, lo harus tanggung jawab!” cerocos Shilla pada lelaki yang menabraknya tadi
“Eh, Shill, ngapain minta tanggung jawab? emang dia ngehamilin lo ya? Kok minta tanggung jawab?” bisik Sivia
“eh, lo tuh.. Ah!!” jawab Shilla pada Sivia yang udah pengen nelen Sivia

“heh.. Gue gak mau tau! Lo harus ganti semuanya.” Bentak Shilla
“heh... Denger ya. Yang harusnya liat-liat tuh elo! Toh jalan masih gede, ngapa lo jalan ke arah gue” ucap cowok itu santai dengan gaya Cool'nya
“eh kurang ajar banget lo” jawab Shilla
"Shill udah Shill, jangan diterusin" ujar Sivia mencoba melerai.
cowok itu hanya tersenyum dengan sok cool'nya itu.
Shilla menatapnya lekat-lekat.

‘ha? itukan cowok yang tadi lewat depan kelas. keliatannya aja kalem, eh padahal nyebelin’ gerutu Shilla dalam hati.
“heh.. ngapain lo liatin gue kayak gitu?
lo naksir sama gue?” ucap cowok itu.
 “hah? gue naksir. amit-amit beribu-ribu turunan deh. eh pokoknya gue gak mau tau, lo harus gantiin semuanya!” bentak Shilla kembali ke topic awal.
"kalo gak mau gimana?”
jawab cowok itu dengan menjulurkan lidahnya dan beranjak pergi.
“sorry ya, dia emang gitu orangnya. biar gue aja yang ganti semuanya” ucap teman cowok tadi dengan ramah dan senyum yang WOW.
‘edan tuh cowok…. Udah ganteng, baik banget lagi’ batin Shilla

 “eng… engga usah deh gapapa” tolak Shilla sambil tersenyum gaje
“ayo Via…” ajak Shilla sambil menarik tangan Sivia
“tapi Shill..”
“udah gapapa”

Sesampainya dibangku Kantin yang mereka tempati tadi, Shilla melihat ify dan Pricill yang sedang tertawa renyah.
“eh eh Fy, Shilla kenapa tuh?” ucap Pricill yang menatap Shilla. Ify menengokkan kepalanya, dan didapatinya teman barunya yang basah kuyup dan kotor. Ify terkejut dan terlihat khawatir.
“Shilla, lo kenapa?” tanya Ify to the point. Shilla tidak menjawab dan memanyunkan bibirnya hingga 10meter  #Pletak!--v
“tadi makanan kita kesonggol kak Cakka, terus tumpah semua deh ke baju Shilla” jawab Sivia yang langsung menarik kursi dan duduk, Shilla pun begitu.
“oh… jadi nama dia Cakka? Kurang ajar banget tuh orang!” ucap Shilla esmosi
“eh Shill, dia kakak kelas lho..” ucap Pricill seperti menakut-nakuti Shilla
“terus kalo dia kakak kelas gue harus Salto gitu didepan mukanya, guling-guling diaspal sambil makan gajah gitu? Atau curhat ke mamah Dedeh gitu?” jawab Shilla enteng.
“yee.. bukannya gitu. Tapi mereka tuh gak suka kalo dibilang nama tanpa panggilan kakak sama adek kelasnya” jawab Pricilla. Shilla hanya berdehem.
“lo liat deh kesana” ucap Ify sambil menunjukan jarinya kea rah sekumpulan anak laki-laki yang sedang duduk dibangku kantin
“itu genk’nya kak Cakka” jawab Ify
“dan yang gue maksud mereka tuh yah mereka(?), yang genk’nya kak Cakka
“genk? Genk apaan? Genk kelinci? Judul lagu itu?” tanya Shilla polos
“itu gang kelinciiiiii……” jawab Sivia gereget
“mereka CRAG” jawab Ify
“CRAG? What this it?” tanya Shilla sok inggris—“
“Cakka, Rio, Alvin, Gabriel” jawab Sivia dengan semangat 45 bersatu Indonesia  #eh.
 Shilla hanya membulatkan mulutnya membentuk huruf ‘O’

“kalo yang minta maaf ke gue tadi?” tanya Shilla
“itu kak Rio” jawab Sivia
“yang lagi asik sama gadgetnya itu kak Alvin” ucap Ify sebelum Shilla bertanya
“jadi yang nimpuk gue pake bola basket tadi kak Alvin?” tanya Shilla terkejut
“haha… iya.” Jawab Ify cengengesan
“ha? Ditimpuk bola? Hahahaaaaa…” ledek Pricill dan Sivia yang langsung ngakak gak karuan.
“yee… malah ketawa lu berdua! Berisik lu!” ketus Shilla. Seketika Pricill dan Sivia langsung kicep.
“terus, kalo yang satu lagi? Yang lagi mainin gitarnya itu siapa?” tanya Shilla lagi
“oh.. itu kak Gabriel” jawab ketiganya –Ify,Sivia,Pricill- kompak
“edaaan… dapet scenario darimana tuh? Kompak bener?” . mereka bertiga saling berpandangan dan tertawa seketika.
jadi…… cowok yang anterin gue tadi pagi namanya Gabriel?’ pikir Shilla sambil tersenyum melihat kea rah Gabriel.
“eh lo kenapa senyum-senyum gitu, Shill?” tanya Ify heran melihat Shilla
“Eh, enggak kok, gapapa hehe.” Jawab Shilla.
“eh Shill, lo tau gak?” tanya Sivia
“enggak.” Jawab Shilla sambil menggelengkan kepalanya
“ya jelas gak tau lah.. orang gue belom ngomong!” balas Sivia sambil cemberut
“hehe… iya deh maap Via cuyung..” goda Shilla.
“eh Shill, mereka ber 4 itu ‘The Most Wanted Boy’ lho disekolah ini…” ucap Sivia kagum.
“pantesan ganteng semua” gumam Shilla.
“ha? Lo ngomong apa Shill?” tanya Pricill. Yang ternyata mendengar gumaman Shilla.
“eh engga kok gak nanya apa-apa” jawab Shilla salting.
“eh, ngapain kita masih disini kalo gaada makanannya? Haduh.. gue laper…” ungkap Sivia sambil memegangi perutnya yang teriak pengen dikasih makan.
“tapi bentar lagi bel Vi, mendingan lo beli roti aja doing, biar bisa ganjel perut lo” saran Ify.
“eh Fy… perut orang Indonesia tuh gabakal bisa kenyang kalo belom dimasukin nasi.” jawab Sivia.  ify hanya menggelengkan kepalanya mendengar ucapan Sivia.
“maafin gue ya, gara-gara gue, kalian jadi gak bisa makan Siang hari ini” ucap Shilla menundukkan kepalanya.
“engga apa-apa kok Shill, gak sepenuhnya salah lo kok.” Jawab Pricill menyemangati Shilla.
“iya, lagian kan kita bisa beli roti buat ganjel perut” ucap Ify sambil trsenyum.
“tapi Sivia?”
“ah.. dia mah emang perut karet aja, makanya makannya harus banyak!” jawab Pricill asal, sambil melirik Sivia. #PissSiviaHolic—v justkidding:D
“eh.. enak aja lu!” elak Via. Ify dan Shilla hanya tersenyum geli melihat tingkah kedua temannya.
“eh tapi gue masih bingung deh sama ucapan Shillaa yang tadi” ucap Sivia. Ify,Shilla,dan Pricilla langsung melirik kearah Sivia dengan dahi yang mengkerut.
“iya, masa tadi Shilla bilang ke kak Cakka, kalo Shilla minta tanggung jawab. Emang kak Cakka ngehamilin Shilla yah?” lanjut+tanya Sivia dengan tampang watados.
“SIVIIIAAAAAAAAA………” Teriak Ify,Shilla,Pricilla. Sivia langsung menutup kupingnya.
“udah ah tinggalin aja dia” ajak Pricill yang langsung pergi dengan Ify dan Shilla menuju kelas, karna bel masuk sudah berbunyi.
“eh,  katanya mau beli roti dulu?” tanya Sivia dengan berteriak
“beli aja sendiri…..” jawab ify sambil berteriak juga tentunya. #aduh ini kan kantin,bukan hutan, ngapaen mereka tereak teriak?#.
Sivia hanya memanyunkan bibirnya, dan langsung pergi untuk membeli roti dulu.

“eh Shill, lo yakin mau belajar pake baju yang kotor gini?” tanya Ify saat perjalanan menuju kelas mereka.
“enggak deh, gue mau izin pulang, dan minta jemput.” jawab Shilla lemes.
“yaaa… padahalkan ini hari pertama lo sekolah Shill, jadi gak seharian penuh dong?” ucap Pricilla ikutan lemes.
“ini semua tuh gara-gara si kakak ganteng nih!” ucap Shilla dengan penuh penekanan.
“ha??” Ify dan Pricill cengo.
“eh… engga maksud gue gara-gara si kakak nyebelin itusih! Ish…” ralat Shilla.
“ciyeee jadi ceritanya cinta pada pandangan pertama nih yeee…” ledek Ify.
“ih, Ify apaan sih!” Elak Shilla.
“Shill, pipi lo udah kayak tomat busuk. Eh salah, maksudnya tomat merah Shill.” ledek Pricill.
“heh… mau ngegodain apa mau ngehina?” ucap Shilla gak nyante.
“eh Shill, itu mobil lu bukan?” tanya Ify sambil menunjuk kearah sebuah mobil yang sedang parkir di Lapangan lengkap dengan supirnya.
“oh iya, gue udah dijemput. Gue duluan ya Priss, Fy. Oiya salam buat Sivia.” jawab+ pamit Shilla. Shilla pun berlari ke ruang guru dulu untuk meminta izin.
“hati-hati ya, Shill!” teriak Pricilla. Shilla tersenyum dan mengacungkan jempolnya.
Ify dan Pricilla-pun kembali ke kelasnya.

“eh Priss, Sivia lama amat ya?” tanya Ify yang baru nyadar kalo dari tadi Sivia belom dating
“eh iya, kemana dia?” tanya Pricilla balik
“huwaaa… kenyang deh guee…” ucap Sivia yang tiba-tiba dating sambil mengelus(?) perutnya. Ify dan Pricilla langsung cengo
“kenyang? Emang aabis roti berapa lo?” tanya Ify
“abis 3 roti, udah gitu karena gue masih laper jadi gue beli bakso deh” jawab Sivia polos
“Gubrak!!” ucap Ify dan Pricilla kompak. Sivia? Malah nyegir kuda

**

“ah bête gue masa hari pertama udah begini!” ucap shilla yang sedang berbaring ditempat tidurnya.
“jam 11.30 . harusnya kan masih jam pelajaran nih.” gumamnya.
“ngapain ya sekarang??  Aha! Gue tau” ucap Shilla.
Shilla mengambil Laptopnya dan langsung menyalakannya dan memasang modem.
“twitteran ah… haha.” ucapnya sambil mengetik alamat pada browser.
“yeah gue tau, gue harus cari twitter CREF, eh salah.. CRAG.” ucap Shilla sambil tersenyum senyum gaje.
Shilla mencari sebuah nama di twitter.
“CRAG! Cakka, Rio, Alvin, Gabriel.” Gumamnya mengingat-ingat nama CRAG.
“tunggu bentar, gue kan gak tau namanyaaa!!” sadar Shilla.
“aah tanya aja sama Via, Ify atau Pricilla.” Ucapnya yang langsung mengambil handphone dan mencari sebuah nama di addressbook.
“eh tunggu bentar! Masa sih gue nanyain ke mereka? Gengsi dooonggg” Shilla langsung membanting handphonenya dan kembali ke laptopnya.
“yaudah deh gue cari u-namenya si Cakka aja, nama Cakka kan dia dong mungkin.” pikir Shilla.
“eh tapi, masa gue yang follow duluan? Artis macam apa gue? Masa Artis yang follow fansnya?” lanjutnya dan langsung mengibaskan rambutnya.

**

ready to next? :D 

0 komentar:

Posting Komentar

 
PiscesLeo? Blogger Template by Ipietoon Blogger Template