This
is my first short story!
Maaf,
masih banyak kekurangannya :)
SHADOW!!!!
“Aaaa...
tidak tidak..”
“Tolooooonggg.....”
“heh
bangun dek, dek bangun!!” teriak seseorang.
“hah?
Eh kok ada kak iel disini?” tanya seorang gadis.
“aelah,
Fy. Makanya tidur jangan nginggo gitu deh!”
“tadi
Ify mimpi buruk kak, Ify mimpi dikejar bayangan.”
“hah?
ngomong apasih kamu? udah mandi dulu sana. Udah jam setengah 7 nih.”
“hah?
setengah 7? Aduh Ify telat kaaaakk!!” teriak Ify histeris. Ia pun segera
menyambar handuknya, dan pergi ke kamar mandi.
“dasar..”
kakaknya hanya menggeleng-gelengkan kepala.
***
IFY
P.O.V
Hai!
Namaku IFY, lebih
tepatnya ALYSSA SAUFIKA.
Hari
ini aku telat berangkat sekolah gara-gara bermimpi seram semalam. Dan kakakku
malah membangunkanku telat. Dia kak Gabriel, kakak ku yang sangat kusayang
walaupun kadang menyebalkan.
okeh
sekarang aku sudah sampai disekolah. Aku berlari sepanjang koridor
sekolah, pagi ini sekolah sudah muli sepi.
Ya,
aku telat! Gawat!
Tapi
aneh mengapa pak satpam tidak melarangku masuk? entahlah mungkin hari ini
keberuntungan haha
Aku
berlari cukup kencang menuju kelasku, tapi.. aku merasa ada sesuatu yang aneh.
Mengapa
aku merasa ada sebuah bayangan disebelah bayanganku? Apa itu bayangan yang ada
dalam mimpiku semalam? tidak itu tidak mungkin!
Tapi,
aku rasa itu bayangan semalam!
Oh
tidak! Dia mengejarku!
“bayangan
itu..” ucapku sambil menunjuk sebuah bayangan.
“hosh
hosh hosh.. Sudahlah aku sudah lelah.” ucapku sambil berlari sekencang mungkin.
Namun,
Bayangan itu tetap mengejarku. Dia mengejarku lagi setiap saat, aku lelah menghadapinya.
Sebenarnya
aku bertemu bayangan itu sejak 2 minggu kemarin. Sungguh menakutkan kurasa.
Aku
terus berlari menyusuri koridor sekolah, aku harus cepat, cepat sampai kelas!
Mungkin disana, bayangan itu takkan mengejarku lagi.
“ayo
Fy, sebentar lagi!” ucapku menyemangati diriku sendiri. dan.. Yes! Akhirnya aku sampai dengan nafas
yang tak beraturan.
aku
mencoba masuk kedalam kelasku. Aku menengok ke belakang. Akhirnyaa!! Bayangan
itu menghilang juga.
Dengan
nafas yang terengah-engah, aku berjalan menuju kesialanku.
Hari
ini pelajaran bu Okky. Guru Killer di sekolahku. Aaa.. bagaimana ini??
Kurang
lebih sekitar 7 menit aku mendengarkan ceramahannya, dan akhirnya aku
diperbolehkan duduk di tempat dudukku.
“baiklah
anak-anak kita kembali ke pelajaran, jadi sel adalah blablabla..” ucap bu Okky
mulai menerangkan pelajaran
***
Tet..
Tet.. Tet…
bel
istirahat berbunyi. waktu istirahatpun tiba.
Tapi,
kali ini aku lebih memilih untuk mengerjakan tugas di kelas, daripada
menghabiskan waktu di Kantin.
Aku
menengok kearah sebelah, tempat duduk yang kosong.
“Sudah
lama ya, Shill, kita tak bersama-sama lagi.” ucapku dengan nada.. ah.. apa ini?
air mataku jatuh!
Srttt
bayangan
itu! Aku mengusap air mataku dengan kasar, mengucek mataku dan benar! bayangan
itu lagi! Dia mendatangiku lagi!
Aku
mencoba untuk tidak memperdulikannya, dan tetap focus belajar.
Tapi
tak bisa! Bayangan itu terus menghantuiku!
“Berhentilah!
Sebenarnya apa mau mu? Ucapkan!” teriak ku pada bayangan itu, dan...
Sleeeepptth
bayangan
itu menghilang dari pandangan ku. Aku terdiam, fikiranku kosong!
Tet..
Tet.. Tet..
“Ify,
apa kau baik-baik saja? Mengapa kau melamun seperti itu?” tanya temanku Keke
yang baru datang.
Oh,
aku baru sadar, ternyata bel masuk kelas sudah berbunyi!
Aku
menggeleng, “Eh, tidak, Ke. aku tidak apaapa.” Jawabku.
Aku
menatap sekeliling kelas. Mencoba memastika bayangan itu pergi.
***
@Ify's
Home
Sepulang
sekolah aku langsung tertidur dimini bed kamarku, aku terlelap dan tertidur seketika.Sekitar
1 jam aku tertidur, aku pun bangun dengan mata yang masih mengantuk. Perlahan
aku membuka mata dan itu! Bayangan itu!
“ha..
aaaaaaaaa…... “ aku beteriak sekencang mungkin
“ify
kau kenapa?” Tanya seseorang yang masuk ke kamarku. Aku langsung berlari
kearahnya, dan memeluknya dengan erat.
“kak…
ify takut kak.” ucapku pada.. kakakku.
“ada
apa Fy…” Tanya kak iel.
“bayangan
itu kak.” jawabku masih dalam pelukan kak iel
“byangan?
Bayangan apa Fy? Tak ada apapun disini.” Ucapnya.
Aku
tercengang, “tapi tadi ada kak, sejak 2 minggu yang lalu bayangan itu terus menghantuiku…”
ucapku meyakinkan.
“2
minggu yang lalu? Ah sudahlah mungkin kau mengigau.”
Hmm,
sudahlah mungkin jika kuceritakan kak Iel tak mungkin percaya. Aku melepaskan
pelukannya, dan mencoba kembali tenang.
“Fy
apa kau mau ikut?” ucap kak iel
“kemana?”
“menemui
Shilla” jawabnya. dengan semangat aku langsung mengangguk menyetujui.
***
“kenapa
berhenti kak?” tanyaku pada kak Iel karena ia tiba-tiba saja ia menghentikan
mobilnya.
“apakah
kau tak ingin menyapanya dulu?” tanya kak Iel sambil melirik seseorang dengan
dagunya.
“aish..
Kak Iyel ini!” jawabku malu-malu.
Orang
yang dimaksud kak Iel tadi menghampiri kami.
Ia
tersenyum manis padaku, dan ku balas lagi dengan senyuman yang manis juga
tentunya.
“hay
yel” ucapnya.
“Hey
bro!” jawab kak Iel
“hay
Fy. Kalian mau pergi kemana nih?” tanyanya.
“Aish,
Yo! Ucapanmu tak Romantis ternyata!” ucap kak Iel.
“lalu?”
tanya orang itu. Dia Rio Sahabat
kami.
"haha..
Kita mau pergi ketempat Shilla, apakah kau mau ikut?” ajak kak Iel. Rio terdiam
sejenak.
“sudahlah
ayo naik!” ajakku.
“baiklah..”
jawabnya
***
“ayo,
kita sudah sampai.” ucap kak Iel.
kami
pun turun dari mobil dan berjalan dengan menuju tempat Shilla. Untuk Menemui
Shilla, ya, menemuinya!
Akhirnya
kami sampai ditempat yang kami tuju. Tempat Shilla!
Dadaku
terasa sesak, mataku perih. Dan tak terasa butiran air bening pun keluar dari
kelopak mataku.
Aku
menatap nisan itu dengan perasaan sakit! Sakit sekali!
Yap,
kami sedang berada di pemakaman untuk menemui Shilla, taukan apa maksudku?
“Shilla...
Aku kangen kamu, aku kangen saat kita bersama Shill.” ucapku lirih sambil terus
mengelus dan memeluk(?) nisan yang bertuliskan ‘Ashilla’.
Saat
ku lihat, ternyata kak Iyel juga sedang menangis, bukan karna lemah! Dia
menangis karena sama sepertiku, kehilangan Shilla! Dan Rio? Dia hanya menatap
makam Shilla dengan perasaan sedih.
Shilla,
sahabat terbaikku sejak kecil. Dia meninggal tak wajar 2 minggu yang lalu,
sungguh tragis kematiannya!
kami
memanjatkan doa untuk Shilla, setelah itu, suasana menjadi hening...
setelah
beberapa lama disitu, kami pun memutuskan untuk segera kembali pulang ke rumah.
***
Sesampainya
dirumah, aku langsung merebahkan diriku di tempat tidurku.
Aku
menatap sekeliling kamar, dan.. Bayangan itu! Entahlah, bayangan itu selalu
ada, aku merasa ketakutan, aku berlari dan duduk di sudut kamarku.
“Tidak!
Tidak!” teriakku saat melihat bayangan itu. Dia berjalan ke arahku, dia
mendekatiku!
Dengan
cepat aku langsung mengambil ponselku, mencari sebuah nama di kontak ponselku,
dan langsung ku tekan tombol berwarna hijau itu.
“halo,
Yo!”
“iya halo, Fy..” jawabnya –Rio-
“Yo, tolong aku!!!”
“Kau kenapa? Apa yang terjadi padamu?”
“aku
takut yo aku takut!” bayangan itu semakin mendekat!
“takut? Kau kenapa Fy?”
tut tut tut.. Telfon terputus.
“Aaaaaaaaa.....”
teriakku histeris, dan berhasil membuat kak Iyel tersadar dari tidurnya, dan
berlari menuju kamarku
“Ify
apa yang terjadi denganmu?” tanyanya sambil mencoba mendobrak pintu kamar ku.
Dan Berhasil! Ia berhasil mendobraknya. Aku langsung berlari dan memeluknya.
“Ify
takut kak, Ify takut!” ucapku ketakutan.
“Ada
Fy? Kenapa kau ketakutan seperti itu?”
“dia..”
jawabku sambil menunjuk kearah bayangan itu.
“Ify,
apa yang terjadi padamu?” tanya seseorang yang tiba-tiba masuk ke dalam
kamarku, dia Rio ternyata.
Bayangan
itu berhenti mendekatiku. Mungkin aku dan kak Iel.
Ia
sepertinya berbalik dan menuju kearah Rio, dan benar! Bayangan itu mendekati
Rio!
“Hey!
apa mau mu? Mengapa kau mengganggu Ify?” ucap Rio pada bayangan itu, “Dan untuk apa kau
menghampiriku?!” tanya Rio sedikit berteriak pada bayangan itu.
“kamu
diam dulu disini.” bisik kak Iel sambil melepaskan pelukannya dan berlari
kearah rio.
“baik
kak” jawabku
“sebenarnya
kau Siapa? Mengapa kau mengganggu kami?” kak Iyel angkat bicara.
“iya,
tunjukanlah dirimu. Sebenarnya kau siapa?!” tanya Rio juga.
Dan...
Bayangan itu tiba-tiba berubah, dia.. dia tidak hitam dan menyeramkan lagi.
Kami
sangat tercengang saat melihatnya, ternyata dia…
“Shilla??”
ucap kami bertiga dengan tak percaya.
“Ya!
Aku Shilla.” jawab bayangan itu yang ternyata adalah Shilla, Sahabatku.
“Shilla,
mengapa kau mengahantuiku, seharusnya kan kau sudah tenang disana.” tanyaku
pada Shilla.
“apa?
Tenang? Kau bilang aku tenang Fy? Tidak! Itu tidak benar Fy!” jawabnya.
“untuk
apa kau menghantuinya Shill?” tanya kak Iel.
“aku
tak ada urusan denganmu! sebaiknya kau diam! aku hanya berurusan dengan mereka
berdua.” jawabnya sambil menunjukku, dan Rio.
“aku
dan Rio? Memang apa salah kami?” tanyaku.
“kau
Penghianat!” ucap Shilla Emosi
“maksudmu?”
tanyaku lagi.
“kau
Penghianat Fy! Kau tau kan kalo aku suka Rio? Tapi kenapa kau rebut dia Fy?
Kenapa hah!” jawab Shilla dengan membentak.
“merebut?
Maksudmu?” tanya Rio.
#flashback
On
AUTHOR
P.O.V
"Ify,
kau tau kak Rio kan?" tanya Shilla dengan gembira
“kak
Rio?” tanya Ify bingung
“ituloh,
temen sekelas kak Iel.” jawab Shilla.
“oh..
Memang kenapa dengannya?” tanya Ify.
“haa..
Ify, kau tidak tau? Dia tampan sekali Fy!!” jawab Shilla.
“oh..
Begitu. Jadi kau naksir dia nih ceritanyaa??” goda Ify.
“aish
Ify.. Haha” jawab Shilla. Ify hanya geleng-geleng kepala.
“Fy,
kau mau tidak bantu aku deketin kak Rio?” lanjutnya
“em,
tapi gak janji yaaa..” jawab Ify.
“iyadeh..”
jawab Shilla sedikit memanyunkan bibirnya
Beberapa minggu kemudian
Ify
dan Shilla sedang berada ditaman. Ify sibuk dengan novelnya, dan Shilla sibuk dengan
BBnya.
“Eh
Fy, kira-kira Rio suka gak yah sama aku?” tanya Shilla memecahkan keheningan.
“em,
mungkin.” jawab Ify dengan malas.
“waa..
Semoga aja yaa.. Haha.” Jawab Shilla.
“eh
Shill, kemaren kamu tolak kak Iyel yah?” tanya Ify tiba-tiba, membuat Shilla
sedikit tersentak.
“aaa..
Em..”
“kenapa
Shill? masih nunggu Rio?” introgasi Ify.
“sorry
Fy..” sesal Shilla.
“itu
kan hak kamu.”
Shilla
hanya menundukan kepalanya.
“Fy,
aku mau beli minum dulu yah.” ucap Shilla. Ify hanya menganggukan kepalanya.
Seperginya Shilla
“hay
Fy..”sapa seseorang dan langsung duduk disebelah Ify.
“eh
kak Rio.” jawab Ify sedikit kaget.
seketika
suasana menjadi hening, tak ada kalimat yang terlontarkan dari mulut Ify dan
Rio.
“Fy.”
ucap Rio memecah keheningan.
“ya..?”
“aku
boleh ngomong sesuatu?” tanya Rio.
“silahkan..”
jawab Ify masih terus fokus pada novelnya.
“e...
Fy, e.. Kamu mau gak e..”
“apaan
kak?” tanya Ify, kali ini sambil menatap Rio.
“e..
Kamu mau gak jadi pacar aku?”
DEG!!
“Ify....”
teriak sesorang perempuan di seberang sana dengan kaget.
Ia
berlari dengan air mata yang bercucuran, dari kelopak mata indahnya.
Tiba-tiba
ada sebuah mobil yang melaju dengan kencang dan...
BRUKKK
“aaaaaa...”
teriak perempuan itu histeris
#flashback
off
“apa
kalian tau? Aku meninggal gara-gara siapa? Semua itu gara-gara dia!” ucap
Shilla dengan penuh amarah sambil menunjuk tepat kearah Ify.
“mengapa
kau salahkan Ify? Jelas-jelas mobil itu yang menabrakmu.” ucap Iyel membela. “sudahlah!
kau tak tau apa-apa.” ucap Shilla
“tapi
Shill dengarkan aku dulu!” ucap Ify.
“Apalagi,
hah!" jawab Shilla ketus
“semua
yang kau lihat itu Salah Shill—“ ucap Ify.
“apa?
Salah? jelas-jelas aku melihat dengan mata ku sendiri saat kejadian itu!” bela
Shilla
“Dan
kamu tau sendiri kan kenapa aku menolak kak Iyel? Itu semua karena aku lebih
mencintai Rio, Fy. tapi apa? Kau malah merebutnya! Sahabat macam apa kau?”
lanjutnya.
“Shill
dengar, aku tidak pernah mencintai Rio, dan aku, aku tidak berpacaran
dengannya!”ucap Ify.
“BOHONG!!”
sahut Shilla.
“Shill,
apa yang Ify ucapkan itu benar, saat itu Ify menolakku, dan itu semua karena ia
tak mau menyakitimu Shill.” ucap Rio angkat bicara, “Dan apakah kau tau Shill?
Seharusnya kau lebih memilih Gabriel, dia sangat mencintaimu dengan tulus!”
lanjut Rio
“Jadi,
kau tak sedikit pun mencintaiku? Apakah iya Rio?” tanya Shilla.
“Ya!
itu semua karena aku lebih mencintai Ify! Hanya Ify!” jawabnya.
“Aaa..
Kau jahat Rio! kau juga jahat Fy!” teriak Shilla
“Shill,
sudahlah ini semua sudah terjadi, lebih baik kau kembali ke alammu. Hiduplah
dengan tenang disana.” ucap Iel dengan bijak.
“aku
tak akan tenang Yel, aku ingin Ify dan Rio menderita sepertiku!” kata Shilla
“Tidak
Shill, kau tidak boleh egois! Kita sudah berbeda alam lebih baik kau tenang
disurga, kubur semua rasa dendammu itu.” ucap Iyel lagi, sungguh bijak.
“Tapi…”
ucap shilla yang terpotong oleh iel “Shill aku yakin kau adalah orang yang
baik, dan orang yang baik itu tak mungkin menyakiti siapapun, apalagi
Sahabatnya sendiri”
Shilla
terdiam, ia mencerna baik-baik kata-kata Gabriel tadi. Shilla menatap Gabriel,
Gabriel hanya tersenyum manis dan mungkin senyumannya itu berkata ‘aku
yakin, kau orang yang baik, Shill’
"Shill,
maafkan aku." ucap Ify
"Tidak
Fy, kau tak perlu minta maaf, seharusnya aku yang minta maaf padamu dan
Rio." jawab Shilla. "Dan Iel benar, aku harus kembalike sana, ke
surga" lanjutnya
"Shill,
aku sangat menyayangimu, kau adalah Sahabat terbaikku." ucap Ify dengan
tulus, air mata pun berjatuhan
"Aku
juga Fy. Aku menyayangimu." jawab Shilla, merekapun mencoba untuk
berpelukkan, tapi? Itu tak mungkin bisa. Keduanya bersedih seketika.
suatu
sinar pun datang dihadapan mereka, yang membuat mata mereka bertiga
-Ify,Iel,Rio- merasa silau. dan *bruuussh .
Shilla?
dimana dia? Pikir
Ify, Gabriel,dan Rio. cahaya itu membawanya pergi begitu saja. Ify tersenyum
manis dengan airmata yang masih membasahi pipinya. Shilla tersenyum pada
semuanya, ya semua, Ify, Gabriel dan Rio. Sinar itu menghilang membawa Shilla
pergi ke surge yang tenang.
Aku
mencintaimu, Shilla, batin Gabriel
0 komentar:
Posting Komentar